Selasa, 21 Februari 2012

Obrolan Santai Dengan Orang Belgia di Angkringan

Baru saja gua pulang dari Angkringan dekat rumah. Biasa, kongkow dengan rekan-rekan Stand Up Comedy buat bahas macem-macem rencana. Dan malam itu agak sedikit gak biasa karena ada seorang foreigner asyik santai menikmati wedang jahe di angkringan.


Awalnya pada malu-malu nih teman-teman mau kenalan, dan gua beranikan diri memulai. Namanya Mous, dia orang Belgia keturunan Maroko. Dan dia mau backpacking disini. Awalnya gua tanya soal Sepakbola, dia bermain juga loh sampe umur 19 tahun. Asalnya dari Gent, tapi gak ngefans amat dengan AA Gent, klub lebih kecil lagi yang lupa gua namanya. Beberapa pemain top Belgia dari zaman Enzo Scifo sampai Vincent Kompany tahu. Cuma, Thomas Vermaelen malah gak ngeh. Bahkan dia lebih suka Rugby, mengetahui pula hal-hal soal olahraga keras itu.

Soal Belgia beliau cerita kalau permasalahan disana adalah banyaknya pekerja asing yang mendominasi. Udah nebeng di negeri orang, gak bayar pajak pula. Setelah itu, anak-anak pekerja asing ini umumnya disekolahkan di institusi berdasarkan negara asal. Misal, yang dari Spanyol ya anak-anaknya cuma masuk Sekolah khusus Spanyol Jadi pembauran warga gak maksimal dia nilai begitu. Maklumlah di Belgia khususnya Brussels adalah kota pusat berbagai institusi dunia termasuk Uni Eropa.

Gua sangat demen pas dia memaparkan beberapa kosa kata bahasa Flemish, terdengar seperti gabungan Belanda dan Perancis. Tapi gua lupa apa aja kata-kata tadi. Adapun ke Indonesia ini dalam rangka backpacking. Dia menyebut dirinya "Soul Backpacker" karena ingin simpel berpetualang. Segala peralatan elektronik gak dibawa termasuk kamera. Ternyata, Mous kemari dipandu oleh teman-temannya dalam komunitas Couchsurving. dimana setiap backpacker akan dilayani baik akomodasi dan penginapan oleh tuan rumah. Internasional punya loh itu komunitas.

Ketika gua mengatakan bahwa kami dari komunitas Stand Up Comedy, ternyata dia penggemar berat komedi tunggal ini. Bahkan menyebut Chris Rocksebagai comic favoritnya. Dengan gambalng memaparkan pula perbedaan joke Amerika dan British. Bahkan beliau tertarik untuk melihat open mic rutin kami saban jumat malam.

Selanjutnya untuk kuliner, Mous akan diajak menikmati beberapa makanan gaul Pekanbaru. dari Teh Talua sampai Capuccino cincau. Tapi dia ngaku gak suka ama durian. Baunya gak enak menurutnya.

Beneran malam yang hangat buat kami yang kumpul di angkringan malam itu. Satu hal, English gua perlu banyak perbaikan dari pembicaraan ini.

Tot ziens, Mous!!

1 komentar: