Stand Up Nite #1 Pekanbaru

Acara Stand Up Night yang pertama di Pekanbaru berlangsung....LUAR BIASA!!! Jenis komedi yang sedang booming di kota besar yakni Stand Up Comedy ternyata punya tempat tersendiri di hati masyarakat terutama kaum urban. Pekanbaru tak ketinggalan terimbas tren metropolis ini. Komedi Stand Up menurut beberapa artikel yang saya baca adalah jenis komedi yang mengedepankan analogi pikiran dalam setiap bahan lawakan, kira-kira seperti itulah. Makanya Stand Up Comedy dikatakan lawakan cerdas. Perlu wawasan tinggi untuk memahami setiap lelucon yang dilontarkan.



Setelah melakukan 14 kali open mic rutin setiap Jumat malam dan terkadang kamis malam, Sudah saatnya lah @StandupIndo_PKU mengadakan hajatan "Stand Up Night" yang pertama! Untuk momen akbar perdana ini, diundanglah headliner Jakarta tiga sekaligus. Mo Sidik, Yang katanya pejuang hak-hak orang gemuk. Lalu ada Mongol, pakar pria kw Indonesia. Dan terakhir Ernest Prakasa, salah satu pendiri @StandUpIndo. Venue yang dipakai kebetulan Hotel Aryaduta. Padahal udah nyari-nyari gedung pertunjukkan yang ternyata udah full book dipake acara pernikahan.Ini karena tanggal 12 Februari 2012, katanya tanggal cantik buat menikah. Meski acaranya tanggal 11-nya, pas malam minggu, ya tentunya susah donk pihak Wedding Organizer masang-masang pelaminan setelah acara.

Alhamdulillah kali ini saya gak tampil sebagai comic lokal. Yang dipilih 7 orang dan saya juga merasa belum siap sepenuhnya untuk perform di acara sebesar ini. Kata Mo Sidik, Stand Up Night itu ibarat konser kalau di musik, open mic itu latihan. Jadinya, gak sembarangan loh. Kan penonton beli tiket untuk ketawa. Sebagai panitia, saya dipercaya jadi tukang rekam video. Karena setiap open mic kalau saya hadir, selalu bawa handycam untuk merekam comic yang nampil termasuk saya sendiri.

Hari-H diisi pula oleh acara Workshop siang harinya. Kita-kita para comic lokal dapat ilmu dari Kokoh Ernest dan Kang Mo yang gak pelit berbagi. Meski kesannya serius, acara malah berjalan ngakak juga. Emang orang yang biasanya lucu begitu diajak serius, jatuhnya ketawa lagi.

Saat show berlangsung, saya sangat dilematis. Karena harus melewatkan pertandingan bigmatch Manchester United vs Liverpool lantaran jadwalnya bentrok plus saya harus menjaga kamera handycam. Bisa aja sih ninggalin bentar trus ke lounge hotel buat nonton. Tapi namanya juga amanah, dijalani lah. Praktis hanya livescore dari hape yang diandelin. Untung akhirnya United menang kan 2-1!


Mengenai comic lokal, overall mereka tampil all out. Bahkan ada yang membuat para headliner memberikan standing applause. Kalaupun ada kekurangan bisa dimaklumi karena ini panggung yang besar dan perdana. Headliner berkomentar venue yang kami gunakan adalah venue impian di pulau Jawa. Hotel Berbintang soalnya coy! Mongol di panggung sempat nyeletuk kalau tempatnya seperti gereja yang ada di Mall. Maklum, beliau kan rohaniawan Kristen juga. Malam itu, comic lokal dan headliner berhasil membuat Aryaduta Hotel pecah oleh tawa. Penonton gak menyesal membeli tiket  jadinya. Bahkan saking ngebetnya, ada yang masih nanyain tiket di luar hall. Mulut saya sampai kering ngakak melulu di dalam hall.


Selepas acara, kami semua panitia plus comic lokal begitu puas dengan kesuksesan ini. Bahkan headliner memberikan kredit luar biasa untuk Pekanbaru. Hal ini jadi tantangan tersendiri untuk mempertahankan bahkan kalau bisa berbuat lebih sempurna lagi untuk Stand Up Night selanjutnya. Saya sendiri jadi termotivasi untuk menyiapkan diri kalau-kalau nampil di panggung dengan crowd seperti Stand Up Night #1 ini. Kesan mendalam buat tiga headliner ibukota adalah, mereka tetap humble dan selalu berbagi ilmu. Saran mereka sangat-sangat berguna. Saya beruntung bisa bertemu dan berinteraksi dengan mereka.Apalagi selepas show, kami langsung makan duren bareng. Gila, si Mongol belah duren harus tetap cantik tangannya, kalau makan juga hantu banget ama duren. Benar-benar deh malam yang menyenangkan bersama orang-orang yang susah untuk serius.

Untuk foto-foto bisa dinikmati di album akun facebook saya.